Menjelang Lebaran Harga Ayam Kampung Melonjak Tinggi

Thursday, July 2, 2015

Ayam kampung yaitu ayam peliharaan yang tidak ternak dengan cara peternakan massal,serta tidak di bedakan bentuk-bentuknya.

Ayam kampung tidak memiliki istilah ayam kampung petelur ataupun pedaging ayam kampung hidup hanya maunya sendiri.

Cara-cara memelihara ayam kampung, yaitu dengan cara dipelihara dengan dilepas bebas atau istilah sundanya diliarkan dan yang kedua dengan cara diternak. Keduanya mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing tergantung prmeliharanya.

Dengan cara Diliarkan :
Cara pemeliharaan ini pada umumnya dilakukan oleh masyarakat pedesaan. yaitu dilepas bebas berkeliaran di kebun-kebun sekitar rumah dan mencari makan sendiri.

Keunggulannya :
Ayam kampung yang diliarkan mempunyai daya tahan tubuh tinggi dan hemat biaya pakannya. Ayam Kampung cukup diberi pakan pagi hari saat akan dilepas berupa sisa-sisa makanan. Dan selebihnya Ayam kampung bisa cari makan sendiri di sekitar rumah

Kelemahannya :
ayam lambat untuk berkembang, kematian anak ayam relatif lebih tinggi, mengurangi produktifitas. Cara pemeliharan ini kurang produktif tapi efektif.

Dikandangkan atau dengan cara di ternak :
dengan cara dikandangkan dan di beri pakan 3 kali sehari. Cara pemeliharan ini produktif.

Keunggulannya :
Ayam yang dikandangkan lebih mudah dikontrol keberadaannya, cepat populasinya, tumbuh lebih cepat.

Kelemahannya : tidak tahan tubuh, mengeluarkan banyak biaya, menguras waktu.

Menjelang Ramadhan harga Ayam kampung melonjak tinggi yang asalnya 1 kilogram harganya Rp. 50.000 an tapi menjelang Ramadhan dan Lebaran tiba harga 1 kilogramnya mencapai Rp. 80.000 sampai Rp. 90.000 an.
Karena alasanya membeli Ayam kampung itu tidak seperti biasanya kita beli di pasar dan dagingnya pun terasa keras dan enak.

Share on :

No comments:

Post a Comment

 
Copyright © 2017 beritamenjadisatu.com
Distributed By Putra Panjalu | Design By Dindin Zaenudin