Situ Lengkong Panjalu Kab.Ciamis

Saturday, December 12, 2015

Salah satu gambar Nusa Gede Jaman Dahulu
Saat memasuki kawasan Situ Lengkong Panjalu, pengunjung sudah disambut berbagai pepohonan seperti halnya rotan (Calamus Sp), tepus (Zingiberaceae), dan langkap (Arenga). Semakin masuk ke dalam nusa, pengunjung akan melihat pepohonan besar kileho (Sauraula Sp), kihaji (Dysoxylum) dan kikondang (Ficus variegata).

Selain jenis flora, di kawasan Nusa Gede juga dapat ditemui berbagai jenis fauna, antara lain tupai (Calosciurus nigrittatus), burung hantu (Otus scops), dan kalong (Pteropus vampyrus) dan masih banyak lagi hewan hewan langka. Sementara Elang jambul putih hanya sesekali mendatangi Nusa. Kawanan kalong yang bersarang di tempat tersebut dikabarkan sudah lebih dulu hijrah ke Situ Lengkong, jauh sebelum terjadi bencana angin ribut melanda situs Astana Gede Kawali.
Namun, setiap wisatawan yang berkunjung ke Situ Lengkong dan Nusa ini, kebanyakan tujuan utamanya bukanlah untuk menikmati keindahan alamnya saja atau menyaksikan flora dan faunanya saka, tetapi kebanyakan wisatawan yang berkunjung ke Panjalu, datang untuk mengunjungi pulau yang terdapat makam leluhur masyarakat Panjalu atau untuk berziarah.

Nusa ini merupakan pemakaman raja-raja Panjalu dan keturunannya sampai Bupati Panjalu terakhir.
Berdasarkan gambar dan buku klasiran desa tahun 1937, luas Situ
Lengkong mencapai 69,98 hektare dan Nusa Gede hanya 9,25 hektare.
Pada tahun 1929 pernah terjadi gugatan, tetapi dapat diselesaikan.
Dengan surat keputusan gubernur jenderal saat itu, Situ Lengkong Panjalu akhirnya dinyatakan tidak termasuk kekayaan pemerintah.
Saat itu, kedalaman air Situ Lengkong di daerah tertentu mencapai lebih dari 10 meter. Jika dilihat dari jauh, warnanya membiru dan terlihat Jernih.
Namun, kini kondisinya benar-benar sudah berubah. Luas Nusa menjadi kurang lebih 16 hektare sementar luas Situ Lengkong semakin menyempit. Hal ini diakibat kerusakan daerah hulu, kedalaman air situ tersebut kini antara 7 hingga 4 meter. Dkhawatirkan akan mengakibatkan Situ Lengkong berubah menjadi daratan.
Dampak lainnya, karen masyarakat kurang kesadaran dalam memelihara situ lengkong ini dan banyak sekali pembuangan sampah sembarangan ke Situ.
Situ Lengkong Panjalu dan Nusa ini merupakan objek wisata budaya dan wisata alamiah. Para pengunjungnya berasal dari berbagai daerah. Diantaranya dari Jabar, Jateng, dan Jatim, serta dari daerah lainnya.
Share on :

No comments:

Post a Comment

 
Copyright © 2017 beritamenjadisatu.com
Distributed By Putra Panjalu | Design By Dindin Zaenudin