Situs Astana Gede Kawali Kab. Ciamis

Wednesday, November 18, 2015


Situs Astana Gede Terletak di Desa Kawali, Kec. Kawali Kab. Ciamis, tepatnya ± 21 km dari kota Ciamis ke arah Utara dan ini merupakan Ciamis Utara. Di dalam Astana gede ini terdapat budaya-budaya dan peninggalan berupa prasasti yang terawat sampai sekarang ini. Luas situs Astana Gede kurang lebih sekitar 5 ha, yang dikelilingi oleh pepohonan yang rima dan tinggi sehingga memberikan suasana yang nyaman dan asri dan tempat ini berkesan religius sekaligus misti. Di Situs Astana Gede tersebut terdapat sebuah makam yang ukurannya besar dan panjang berbeda halnya dengan makam-makam yang terdapat di zaman sekarang ini. Situs Astana Gede mempunyai nama asrti tersendiri yaitu karena dalam bahasa Sunda gede artinya besar dan Astana yaitu Makam.Selain batu-batu prasasti terdapat pula peninggalan lainnya seperti:1.     Seperangkat batu disolit, yaitu batu tempat pelantikan raja yang disebut Palangka.2.     Batu telapak kaki dan tangan dengan garis retak retak.3.     Tedapat 3 (tiga) buah batu menhir: Batu Penyandaraan, Penyandungan, dan Batu Pamuruyan.Berdasarkan paparan tersebut di wilayah kawali pada zaman dahulu kala terdapat kerajaan dan memiliki budaya budaya lokal sekaligus merupakan pusat pemerintahan dimasanya.
Batu Tapak/Kolenjer
Prasasti tiga berupa batu yang di atasnya terdapat dua tapak kaki dan tangan Raja Niskalawastu Kancana, dan titik-titik dengan 40 lobang garis melintang, dan ilmuwan menyebutnya dengan kolenjer, atau kalender.
Makna yang bisa kita petik dari prasasti ini adalah : Sebagai manusia kita harus mengenal waktu dan pandai dalam memanfaatkan serta memilih waktu yang tepat.

Situs Astana Gede atau yang sering disebut juga dengan Prasasti Kawali yaitu beberapa prasasti yang ditemukan di kawasan Kabuyutan kawali, Kec. Kawali Kab. Ciamis, begitupula pada prasasti "utama" yang bertulisan paling banyak (Prasasti Kawali I).
Adapun secara keseluruhan,jumlah prasasti yang terdapat di Astana Gede ini terdapat enam buah prasasti. Semua prasasti ini menggunakan bahasa dan aksara sunda zaman dahulu yang beda tulisannya dengan zaman sekarang atau yang disebut dengan (Kaganga). Meskipun prasasti tersebut tidak berisi candrasangkala, prasasti-prasasti ini diperkirakan oleh orang tua dan budayawan berasal dari paruh kedua abad ke-14 berdasarkan nama raja yang ada di kawali tersebut.
Berdasarkan perbandingan dengan peninggalan sejarah lainnya seperti naskah cerita Parahyangan dan Pustaka Rajya Rajya i Bhumi Nusantara, keseluruhannya dapat disimpulkan bahwa Prasasti Kawali I tersebuti merupakan sakakala atau tugu peringatan untuk mengenang kejayaan Prabu Niskala Wastu Kancana yang meninggal dunia, beliau adalah penguasa Sunda yang bertahta di Kawali pada masanya dan dia sangat disegani oleh rakyatnya dan berwibawa, beliau adalah putra Prabu Linggabuana yang gugur di Bubat pada waktu itu dan meninggal dunia.


Prasasti Kawali I di kawasan kabuyutan Astana Gede, Kawali bertuliskan seperti berikut ini :
Teks di bagian muka atau dibagian depannya:
1.   nihan tapa kawa-
2.   li nu sang hyang mulia tapa bha-
3.   gya parĕbu raja wastu
4.   mangadĕg di kuta ka-
5.   wali nu mahayuna kadatuan
6.   sura wisesa nu marigi sa-
7.   kuliling dayĕh. nu najur sakala
8.   desa aja manu panderi pakĕna
9.   gawe ring hayu pakĕn hebel ja
10. ya dina buana
Teks di bagian tepi tebal:
1.   hayua diponah-ponah
2.   hayua dicawuh-cawuh
3.   inya neker inya angger
4.   inya ninycak inya rempag

Bila diartikan kedalam bahasa Indonesia sebagai berikut :

Teks di bagian muka:
Inilah jejak (tapak) (di) Kawali (dari) tapa dia Yang Mulia Prabu Raja Wastu (yang) mendirikan pertahanan (bertahta di) Kawali, yang telah memperindah kedaton Surawisesa, yang membuat parit pertahanan di sekeliling wilayah kerajaan, yang memakmurkan seluruh pemukiman. Kepada yang akan datang, hendaknya menerapkan keselamatan sebagai landasan kemenangan hidup di dunia.
Teks di bagian tepi tebal:
Jangan dimusnahkan!
Jangan semena-mena!
Ia dihormati, ia tetap.

Ia menginjak, ia roboh




Share on :

No comments:

Post a Comment

 
Copyright © 2017 beritamenjadisatu.com
Distributed By Putra Panjalu | Design By Dindin Zaenudin